puisi abstrak

puisi hatiku untuk kekasihku
dibalik mata indahnya kutulis sajak singkat ekspresi abstrak diriku hanya untuknya...
ku tak mau menilainya sebagai puisi tetapi ku yakini bahwa semua ini adalah suara hati...
ku tak mau mengatakan ini romantis tapi kuyakini denganya kau dapat tersenyum manis...
tabpa isk tangis kesedihan ataupun luka hati...
kupersembahkan seluruhnya sepenuh hati...

Jumat, 26 Maret 2010

nyanyian malam

dengun petang mengiringi malam
hembus alam pun telah menutup semua
tak ada sisi kelam
hanya tinggal daun tua

daun tua yang telah menjadi saksi buta
antara kita berdua
antara dua hati
walau terpisah dan akan mati


tanpa ada senyum
ku berkelana menghampiri cahayamu
tanpa kau tau
aku sangat menyayangimu

Sabtu, 06 Februari 2010

dari kekasihku

Dibiru langit cinta kutitip
Dibiru langit cinta menjelma
Meskin raga kita tak bersatu
Sukmaku membayangimu


Kemana cinta belabuh


Biru cntakku sebiru langitku
Setiap hembus nafasmu
Mengalir air mata kerinduaan

Dibiru langit cintaku berkelana

Memburu cintamu tanpa batas
Tanpa ujung
Di biru langit cinta kutitip
Ku persembahkan padamu selamanya




ciptaan:dong-dong

kisah pilu

Rantai emas
Terikat dibatang perak
Selalu setia bersama

Dimalam gelap dia menangis
Bagai seorang selir yang sedang menari
Menyerahkan nasib pada ilahi


Berterbangan
Menaburkan bunga
Ditanah yang berair mata
Mengepakkan sayapnya
Menjatuhkan dirinya
Menggelepar di tanah
Menuju peristirahatanya

perbedaan yang menyapa

Panggung sandiwara dunia terus berputar
Menampilkan sang miskin dan sang dewa
Ditandai isak dan tawa

Membuat jarak antara surga dan dunia


Saat sang dewa berterbangan
Sang miskin meratapi nasibnya
Peluh dan derita
Adalah teman yang setia menyapa

Diballik wajah-wajah usang
Mereka dibuang
Tak bisa terbang
Tak kan tenang

lukisan hati

Saat bintang tak terang
Kau datang
Membawa cahaya gemilang

Saat surya tak hangat
Kau datang
Mendekat dan mendekap erat


Saat bulan tak bersinar
Ku berputar
Mencari kau yang tenar

Saat meraka tak datang
Tak bersinar
Tak hangat
Tak terang
Aku tak peduli selama bukan kau yang tak datang




title by:dong-dong

sisi kelam lalu

kegelapan yang kumasuki
mengikat dan membelengguku
seakan tuhan tak mau memberi cahaya
memberikan sejejak jalan

oh tuhan…..
kirimkan malaikat cahayamu
bentangkan jalanmu
dan buka kan pintu ini


walau ku tau itu sulit
walau ku tau itu mustahil
namun aku adalah aku
dibalik wajah pahit
akan ku gambar dengan pensil

lagu bimbang

disaat ku sendiri ingin meninggalkanmu
disaat itu pula ku menginginkanmu
disaat ku memilih untuk melupakanmu
disaat itu pula kubersamamu

aku hentikan waktu disaatku denganmu
ku hetikan seluruh langkahku
didalam hidupku selalu ada dirimu
yang selalu aku cintai

duhai pujaanku
ku kan selalu denganmu
ku berikan seluruh hidupku

esensialisasi hidup

Tak kan ada kata tidak
saat kufikir tidak
tetapi masih ada kata tidak
saat kufikir ya

tak mengerti
ku semakin tak mengerti…..


ketika esensial menjadi estetika
membawa takdir
dan menghina nasib

jati diriku

Karya ku bukan karyaku


Karyaku bukanlah puisi
Karyaku bukan pula suara hati
Hanya sekadar jati diri
Yang berasal dari kalam ilahi

Tak punya makna sendiri
Hanya kata yang berdiri
Diamati mata bulan
Ditopang bumi bersedih
Berisi serpih
Bergerak pelan

Meratap langit
Melangka pasti
Menjejak bumi
Langkah tertatih

sisi kelam

Dua keeping hati
Terbelah dan terpisah
Jantung berdebar kencang
Hatipun membimbang


Sayatan terbuka oleh pedang hitam
Tombak menancap semakin dalam
Aku terdiam di kesakitan
Mengais sisa-sisa kebahagiaan


Matahari pun mulai tertutupi
Takkan ada cahaya lagi
Takkan ada kehangatan lagi
Yang ada hanya sayatan

permintaanku

Di akhir hayatku, tuhan memberi 3 permintaaan

Pertama aku minta 1 detik
1 detik untuk mencarimu

Kedua, aku minta 1 menit
1 menit untuk mengerti perasaan
Yang selama ini aku rasakan

Terakhir…
Aku minta kau bahagia
Karena aku telah bahagia
Dengan semua rasa sakit ini….

permintaanku

Di akhir hayatku, tuhan memberi 3 permintaaan

Pertama aku minta 1 detik
1 detik untuk mencarimu

Kedua, aku minta 1 menit
1 menit untuk mengerti perasaan
Yang selama ini aku rasakan

Terakhir…
Aku minta kau bahagia
Karena aku telah bahagia
Dengan semua rasa sakit ini….

Jumat, 29 Januari 2010

mauku

aku tak mau kau...
tak mau kau menangis...
tak mau kau bersedih...

aku benci diriku...
diriku yang membuatmu menangis...
diriku yang membuatmu menangis...
dan diriku yang membuatmu tersakiti...


aku hanya mau...
cintamu-cintaku...
cintamu-cintaku bertemu...
cintamu-cintaku bersatu...
cintamu-cintaku melebur di kalbu..

hujan di hati

Ku bka lmbran bintng saat ku rindu hangat matahri, tak pnah tduga malh membka duka lma

ku tak mngrti siapa,kenapa,bagaimana dan kapan!

Aku jga tak mngrti knpa rntik trus mmbshi hti...
Tak thu knpa malm menckam mimpi...
Seakn dri akan mti meninggalkn mimpi....

kisah lalu

Ini kisah lalu yang tlah berlalu...
Ktika hti brgtar karna ragu dan malu...
Saat melhat kedua blah matanya yang tanpa amarah...
Membuat Hti meragu krna cinta yang datang mengetuk kalbu...


Tapi
Trasa berat saat ku tahu ad hti lain yang tlah berdri di sampingnya...
Tetapi ia tetap sja ingin membri setitik sisinya...


Aku tlah mencba untuk memilh pergi dari wajahny tapi kenapa ku tak kuasa akan htinya...
Walaupun bgitu, ku hrap rasa ini tak berlalu...

untuk kekasihku

Sumpah sapta kata...
Ornamen langit biru...
Nama indah bertabur tahta...
Ikatan langit dan dunia baru...
Atas sumpah sapta kata...



Untaian nada harmonis...
Tanpa ada salah...
Alunan melodis kecil manis...
Mengikat pita merah...
ikatan sumpah sapta kata...


Izinkanku ucapkan sumpahku...
Satu untuk jiwamu...
Agungkan setiap langkahmu...
Pertahankan simpul manismu,..
Untukmu hal yg nyata...
Tak da kata tanpa raga...
Risau tak terbca...
Indahlah penggantinya...

Kamis, 28 Januari 2010

nada tidur

Angkasa raya berseru
setiap ku melihatmu
terpaku langit tak lagi
rasanya ku t'lah jatuh cinta lagi
dan inginkan memilikinya
hanya dia

walau...
cinci hati t'lah pergi...
inginkan jarinya
nada kasih pun inginkan raganya
taiki tangga tinggi
menuju dirimu abadi


kalau ada dirimu disini...
ucapan rindu pengiring tidurmu.....

sakura di hati

Sakura dihati….
Tersenyum melihatnya
Tertawa bersamanya
Menangis di dalam hatinya

Sakura dihati….
Menyimpan kisah bahagia
Menimpan ribuan kisah
Tenggelam dalam bayang-bayang

Sakura dihati….
Hilang seakan mati!

ancaman dewa

Hembusan nafas kian menyejukkan
Dikala tingginya bumi
Dan mencairkan sang tembok
Karena lubang di selimut hati
Dunia sakan berhenti bergerak
Bertepatan dengan ancaman dewa
Untuk menghilangkan daratan
Dan mengubah semua jadi biru


Masihkah sang zamrud bertahan
Masihkan ia ada
Untuk menemani kami
Untuk melindungi kami


Ada beberapa penyair yang barangkali memang sedang sadar telah membuat aliran abstrak dalam puisi-puisinya dengan tendensi berbeda-beda.
Sepakatkah kita bahwa tidak semua puisi dalam bentuk abstrak? Awalnya Puisi Abstrak tidak dikenal di Indonesia. Puisi-puisi bentuk abstrak di kenal sejalan dengan perkembangan Teather di tanah air. Puisi-puisi dalam bentuk abstrak lahir di balik dapur teater, dalam bentuk-bentuk pementasan yang didialogkan! Lalu kemudian terbawa keluar kedunia awam (yang bukan dunia teater, karena tidak semua seniman Sastra Puisi orang teater, tetapi orang teater pasti seorang sastrawan).
Istilah Abstrak memiliki arti, tak berbentuk, tak berpola, yang sifatnya sebagai abstraksi para seniman terhadap persoalan/kejadian atau apapun yang ditangkap dan diolah para seniman itu. Istilah Abstrak dulu "hanya" dipakai untuk kesenian seperti : Lukis, Tari, Patung dan arsitektur! Tapi kemudian juga terbawa dalam bentuk-bentuk sastra.
Dalam bentuk puisi, sesungguhnya yang benar-benar abstrak tidak ada! Puisi adalah bentuk berkesenian yang bermain pada Kosa Kata, Pada Kalimat!
Bukankah setiap Kosa kata dan kalimat memiliki arti? Arti yang dapat kita mengerti dengan jelas, hanya mungkin cara para seniman memainkan kosa kata menjadi kalimat yang tidak umum itu yang membuat kita bingung untuk mengartikannya!
Puisi-puisi Indonesia adalah puisi-puisi yang amat mudah dimengerti. Karya-karya itu dilahirkan di negeri yang polos. Tidak abstrak! Setiap membaca dan mengunyah puisi-puisi Goenawan Muhammad dan Ikranegara, sedari kecil saya melahapnya dengan nikmat. Tidak abstrak.